Rabu, 18 Januari 2012

Manfaat Keterlibatan di Pentas Pemerintahan

Zaman sekarang adalah era keterbukaan. Semua orang boleh terlibat apapun selama dia mau dan mampu dalam keterlibatannya. Apalagi sekarang orang bebas berekpresi dalam segala hal terutama dalam politik. Sebagai umat muslim yang memahami islam yang holistik. Kita tidak akan apolitis. Kita bisa bersama-sama Musyârakah Siyâsiyyah dalam upaya mewujudkan keberkahan umat.
Dengan Musyârakah Siyâsiyyah semakin terbukalah kesempatan bagi gerakan Islam untuk memperkokoh musyarokah ijtimaiyyah (partisipasi sosial); terlibat aktif dalam penyehatan masyarakat dalam segala aspeknya, baik ruhiyah, fikriyah, jasadiyah, maupun maliyah; serta memunculkan pribadi-pribadi yang dikenal dan mengakar di masyarakat (syakhshiyah al-ijtimaiyyah), yang melalui mereka akan muncul dukungan dan program-program yang bermanfaat bagi umat.
Prof. Dr. Taufiq Yusuf Al-Wa’iy membuat beberapa kesimpulan tentang kemaslahatan yang dihasilkan dari keterlibatan gerakan Islam di pentas pemerintahan sebagai berikut:
1.Mengantisipasi berbagai kerusakan, konspirasi, dan berbagai tipudaya terhadap gerakan Islam sampai batas tertentu, dengan cara mengintai berbagai rencana tersembunyi lalu berusaha menggagalkan rencana tersebut.
2.Memberikan contoh Islami kepada masyarakat dan memberikan pemahaman kepada mereka bahwa kader jama’ah (gerakan Islam, red.) itu bukan kelompok ahli wirid yang mengisolasi diri, namun mereka mampu pula untuk memimpin rakyat dan mengelola negara.
3.Mengembalikan kepercayaan rakyat kepada Islam dan kaum muslimin, dan bahwa Islam adalah agama yang mampu mengatur berbagai urusan kehidupan, baik yang khusus maupun yang umum, dan itu tidak bisa dilakukan kecuali oleh mereka yang terlibat, untuk mewujudkan keadilan dan menghancurkan kebatilan.
4.Menambah pengalaman jama’ah dalam mengelola pemerintahan. Tanpa pelatihan semacam ini maka keahlian tidak mungkin didapatkan.
5.Gerakan Islam menjadi kenal terhadap pemerintah yang berkuasa untuk kemudian menjauhkan ekses buruknya.
6.Memberikan pelatihan dan pengajaran terhadap kader dan spesialis dakwah, dengan cara mengikutkan mereka dalam pengiriman utusan ke luar negeri, yang biasanya dikelola oleh kementrian.
7.Menciptakan sejumlah orang dari jama’ah agar mereka nantinya memiliki posisi terhormat di tengah masyarakatnya untuk pos-pos tertentu. Mereka ini akan sangat besar manfaatnya dalam banyak situasi dan bisa pula memecahkan berbagai persoalan, baik yang dihadapi jama’ah maupun personilnya.
8.Menambah pusat-pusat Islam dan meminimalkan pusat-pusat kekufuran dengan mendominasi pemerintahan yang berkuasa.
9.Melatih kader gerakan untuk mahir berpolitik dan mampu mengatasi permainan-permainannya.
10.Mengambil manfaat dari wibawa kekuasaan untuk kemaslahatan jama’ah.
11.Boleh jadi, tatkala orang-orang saleh dilarang terlibat dalam pemerintahan, posisinya akan digantikan oleh kalangan komunis atau salibis (yang memusuhi Islam, red.), yang jika mereka mendapatkan pusat-pusat kekuasaaan maka mereka akan berusaha menggunakannya sekuat mungkin untuk memerangi gerakan Islam, bahkan untuk memerangi Islam dan kaum muslimin.
Sumber: Majalah Intima’

0 komentar:

Posting Komentar